1. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and
apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan
jantung dan pembuluh darah. Beberapa the penelitian “chronobiological”
menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi
sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai
perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi
peningkatan kesehatan manusia.
2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak
dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah
terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan
memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer,
meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan
menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.
Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh
darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
3. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta
perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi
perubahan dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari
makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga
memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi
dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein ,
lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
4. Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol
dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi
perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan
dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan
berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh
disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit
khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan
kelebihan nutrisi lainnya.
5. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi
kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan,
membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan
kelebihan lemak di perut.
66. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu.
Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa
mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan
kelengahan.
7. Penghentian konsumsi air selama puasa sangat
efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan
osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam
keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah.
Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah
dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah
merah.
8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental
lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL
merupakan model lipoprotein yang meberikan pengaruh stumulatif bagi respon
imunitas tubuh.
9. Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi
penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa.
Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
10. Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif
menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan
pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan
berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
11. Manfaat
lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian
tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan
hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian
tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon
hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.
12. Manfaat
lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya
penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang
diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis
penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara
membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi
bakteri.
13. Dalam
sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan
dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati
kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin
(LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam
tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan
nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat
sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa
seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14. Bahkan
seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan
mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat
perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan
ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi
tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit
lainnya yang masih banyak lagi.
15. Pikiran
kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara
instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam
banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja,
jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa
di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu,
terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam
berbagai penugasan kampus mendapat nilai “remarkable”.
116. Termasuk
manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan
pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran
darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu
syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan
puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau
memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa.
17. Seorang
ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil
yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental
dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
18. Ilmuwan
psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa seorang pasien
wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita
itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang
memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi
mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di
dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya
adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang
mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
19. Sebuah
tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard,
mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan
kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan
memantau otak mereka dengan alat yang disebut “functional Magnetic Resonance
Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek
menunjukkan aktivitas “motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan
signifikan.
20. Ilmuwan di
bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium
neuroscience di NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa
melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson.
Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30%
sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan
tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.
Sumber :
Copyright
azis sriyono azis@umm.ac.id
http://azissriyono.staff.umm.ac.id/2011/07/26/manfaat-puasa-untuk-kesehatan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar