Sabtu, 26 Mei 2012

Konjungtivitis


Injeksi konjungtiva pada konjungtivitis
Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva. Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dapat diklasifikasikan menjadi:
  • Infeksi
  • bakterial
  • virus
  • parasit
  • Jamur
  • Noninfeksi
  • iritasi yang tetap (mata kering)
  • alergi
  • toksin
Berdasarkan perjalanan penyakitnya terbagi menjadi:
  1. Konjungtivitis akut : biasanya dimulai pada satu mata yang menyebar ke  mata yang sebelahnya, terjadi kurang dari 4 minggu.
  2. Konjungtivitis kronik : terjadi lebih dari 4 minggu.
Tanda –tanda konjungtivitis adalah:
  • Hiperemis konjungtiva bulbi (Injeksi konjungtiva). Kemerahan paling nyata didaerah forniks dan berkurang ke arah limbus, disebabkan dilatasi arteri konjungtiva posterior akibat adanya peradangan. Warna merah terang mengesankan konjungtivitis bakterial, dan warna keputihan mirip susu mengesankan konjungtivitis alergi.
  • Mata berair (Epiphora). Sekresi air mata diakibatkan oleh adanya sensasi benda asing atau karena gatal.
  • Eksudasi (Sekret), terutama pada pagi hari. Pada konjungtivitis sekret dapat bersifat:
  • Serous-mukous, kemungkinan disebabkan infeksi virus akut
  • Mukous (bening, kental), kemungkinan disebabkan alergi
  • Purulent/ Mukopurulen, kemungkinan disebabkan infeksi bakteri
  • Pseudoptosis, yaitu turunnya palpebra superior akibat kelopak mata bengkak. Terdapat pada konjungtivitis berat seperti trachoma dan keratokonjungtivitis epidemik.
Tanda lainnya adalah hipertrofi papila, kemosis konjungtiva, folikel (khas terdapat pada konjungtivitis virus), pseudomembran dan membran, flikten, dan limfadenopati preaurikuler.

Pemeriksaan laboratorium sekret konjungtiva bulbi akan memberikan gambaran khusus untuk jenis infeksi, yang akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi virus, bakteri,jamur, atau alergi pada pemeriksaan sitologik.

Diagnosis Banding Konjungtivitis 
Virus
Bakteri
Alergi
Toksik
Gatal
-
-
++
-
Mata merah
+
++
+
+
Hemoragi
+
+
-
-
Sekret
Serous mucous
Purulen, kuning, krusta
Viscus
-
Kemosis
±
++
++
±
Lakrimasi
++
+
+
±
Folikel
+
-
+
±
Papil
-
+
+
-
Pseudomembran
±
±
-
-
Pembesaran kelenjar limfe
++
+
-
-
Panus
-
-
-
±
Bersamaan dengan keratitis
±
±
-
±
Demam
±
±
-
-
Sitologi
Granulosit
Limposit, monosit
Eosinofil
Sel epitel, granulosit
Terapi spesifik terhadap konjungtivitis tergantung temuan agen mikrobiologiknya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dapat diberikan terapi empirik dengan antibiotika spektrum luas secara topikal atau sistemik, misalnya: gentamisin, kloramfenicol, tobramisin, polimiksin, dll.

Tidak ada komentar: