Rabu, 01 Agustus 2012

Penyakit Demam Tifoid

Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Menurut keterangan dr. Arlin Algerina, SpA, dari RS Internasional Bintaro, Di Indonesia, diperkirakan antara 800 - 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.

  • Cara Penularan Penyakit Demam Tifoid

  • Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Tifoid

  • Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

    Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;
    1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
    2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
    3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
    4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
    5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
    6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
  • Diagnosa Penyakit Demam Tifoid

  • Untuk ke akuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan empedu.
    1. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.
    2. Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer O 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif.
    3. Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces.

    Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).

    Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).

  • Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Tifoid

  • Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.

    Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.

  • Komplikasi Penyakit Demam Tifoid

  • Komplikasi yang sering dijumpai pada anak penderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.

  • Diet Penyakit Demam Tifoid

  • Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :
    1. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
    2. Tidak mengandung banyak serat.
    3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
    4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
    Untuk kembali ke makanan "normal", lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama dan kedua makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.

  • Pencegahan Penyakit Demam Tifoid

  • Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan serta penyuluhan kesehatan. Imunisasi dengan menggunakan vaksin oral dan vaksin suntikan (antigen Vi Polysaccharida capular) telah banyak digunakan. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.

    Sumber : http://www.gejala-penyakit.com/2008/08/penyakit-demam-tifoid.html

    Cara Memaafkan Orang Lain Dengan Tulus


     
     
    Memaafkan orang lain tak semudah kelihatannya. Kadang.. tangan telah berjabat, bibir telah mengatakan "Aku sudah memaafkanmu," tetapi bagaimana dengan hati kecil Anda, apakah Anda telah memaafkan orang lain dengan tulus? Apakah Anda sudah merelakannya dan tidak akan mengungkit hal itu di kemudian hari? Sekalipun sulit, memaafkan adalah hal yang mulia, memaafkan adalah kemampuan yang bisa dilakukan setiap orang, termasuk Anda.
    " Pribadi pemaaf lebih bahagia, lebih sehat dan panjang umur, inilah keajaiban memaafkan. Masih sulit memaafkan orang lain dengan tulus? Baca artikel ini!"
    Pada artikel yang telah kami susun, memaafkan tidak hanya sekedar anjuran yang diminta hampir semua agama, karena sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan keajaiban maaf. Memaafkan orang lain dengan tulus membuat Anda lebih sehat dan bahagia, buktikan saja! Jika saat ini Anda masih sulit memaafkan orang lain, tarik napas sebentar, buang, lalu baca artikel ini hingga selesai.

    Lakukan Untuk Diri Anda
    Sesungguhnya, memaafkan orang lain tak hanya melegakan orang lain yang telah berbuat salah pada Anda, tetapi lebih kepada diri Anda sendiri. Anda yang akan merasa lega. Anda yang akan merasakan dampak baiknya untuk kesehatan. Anda yang pada akhirnya akan tenang dan bahagia. Karena dendam dan rasa kesal yang ada di hati telah hilang.

    Berpikir Positif dan Sabar
    Tidak perlu menduga-duga bahwa memaafkan orang lain akan membuat Anda terlihat lemah. Lupakan anggapan bahwa memaafkan kesalahan orang lain hanya menjatuhkan harga diri Anda. Itu semua tidak benar. Berani memaafkan orang lain, berarti Anda menghargai diri Anda sendiri. Tarik lengkung senyum Anda, dan lakukan!

    Posisikan Diri Anda di Posisinya
    Seringkali kita menghakimi orang lain karena kita tidak pernah merasakan posisinya. Coba pejamkan mata Anda, dan buat diri Anda ada di dalam posisinya. Biasanya, akan muncul pengertian mengapa orang tersebut sampai hati membuat Anda kesal. Kalaupun tidak berhasil, jangan menghakiminya. Ingat, setiap manusia pada dasarnya tak luput dari kesalahan, Andapun bisa melakukan kesalahan yang sama.

    Ungkapkan Isi Hati Anda
    Jika Anda memaafkannya dan berharap dia tidak akan melakukan hal yang sama di lain waktu. Katakan saja apa yang mengganjal hati Anda selama ini mengenai kelakuannya, atau tutur katanya, atau hal apapun yang sekiranya ingin Anda sampaikan. Tidak masalah, hal ini akan membantu dia mengerti bahwa tindakannya tidak menyenangkan Anda. Lakukan hal ini dengan tutur kata lembut dan empat mata.

    Lupakan Siapa Yang Salah, Siapa Yang Benar
    Ego sering mengalahkan hati. Akan ada perdebatan mana yang benar, mana yang salah saat Anda harus memaafkan orang lain. Setiap orang seringkali merasa benar, dan dia yang salah. Coba lupakan hal ini, tak ada manusia yang sempurna. Semua orang bisa salah, semua orang bisa bertindak keliru. Coba bayangkan, Anda pasti lega jika orang lain memaafkan Anda, jadi lakukanlah hal yang sama pada orang lain.

    Kutipan dari situs Peperonity ini bisa menjadi masukan untuk Anda:
    Memaafkan bagaikan membebaskan seseorang dari penjara, dan kemudian kita akan tahu bahwa orang itu adalah diri kita sendiri.

    Sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/13372-cara-memaafkan-orang-lain-dengan-tulus.html